Monday, December 3, 2012

Sang Ahli Mengubah Keadaan



Jreeenggg.. demi kemaslahatan pembaca yang rindu akan tulisanku (celingak celinguk), aku muncul untuk berbagi cerita. Nah topik yang akan kita bahas hari ini adalah mengenai orang-orang kreatif, yang dengan kemampuannya, atau talentanya, atau justru tanpa sengaja, bisa mengubah keadaan. Einstein, Alexander Graham Bell, Nelson Mandela, Ghandi dan banyak tokoh lain, adalah contoh dari beberapa orang kreatif, yang pada awalnya bergelar "nobody" menjadi "somebody". Namun, di tulisan ini aku tidak membahas urusan-urusan rumit kayak gitu. Kita bicara tentang orang-orang sekitar saja. :-D

1. My Mom. Dengan kemampuan interogasi khas ibu-ibu ditambah suara dan bahasa yang halus, aku merasa Ibuku berhak menyandang gelar sebagai salah seorang Pengubah Keadaan. Why? karena ibuku mampu membuat orang sependiam dan setertutup apapun jadi banyak cerita. Contoh barang, tetanggaku yang suuppeerrrr cooollll dan punya karakter sedingin es, pendiam seribu bahasa dan senyum cuma semilyar tahun sekali-sampe orang sekomplek termasuk aku ga pernah berani senyum sama dia- bisa curhat tentang kerjaan sama ibuku. Belum lagi orang-orang yang punya masalah perdata,  yang dulu suka datang kerumah buat ngancam2 ayahku, tiba-tiba bisa nangis meraung-raung sambil curhat pas ketemu ibuku. Luar binasa bukan??

2. IjaliskusPembersihKakus, My colleague. Nah, siapa pula ini? siapa yang pernah membaca dongeng Ksatria Sixpack tulisanku, pasti ga asing lagi dengan manusia yang satu ini. Bermodalkan bahasa puitis dan logat Indonesia-Belanda-Acehnya, Ijaliskus mampu mengubah keadaan se-awkward apapun jadi gegap gempita, suasana serius jadi kacau balau. Secara dia hobi sekali "meuratoh", menceracau gitu maksudnya. Nah kalau ratohan itu masih nyambung sama topik yang lagi dibahas sih lumayan, lah ini, yang lagi dibahas apaa.. yang diratohkan apaa..tambahan lagi, dia suka sekali sembarangan meletakkan istilah-istilah.

Contoh, tim EE sedang berusaha mendisiplinkan warga di salah satu desa yang banyak trouble maker-nya. Niat awalnya nih, dateng kesana mau action marah-marah dikit. Nah ketika aku dan Ina lagi sibuk menjalankan sandiwara kami yaitu ngomel-ngomel sama trouble maker, terdengarlah alunan suara omelan aneh berbahasa aceh dari sebelah. "Ibu harus disiplin, kalao tidak, akan terjadi speechless. Coba lihat, kartu catatan kita berbeda, berarti ada speechless kan?" begitulah isi omelannya. Seketika itu juga atmosfer horor karena benef ketakutan, berubah heboh gara-gara aku dan Ina ga bisa nahan ketawa. Ketika sudah agak sepi, Ina pun bertanya pada Ijaliskus "Bang Ijal tau ga speechless tu artinya apa?" dan dia menjawab "Salah faham kan?". Gedubraaaaakkk..

3. WanSapuJagat, Tukang Langganan. Entah siapa nama aslinya, dia pun kalau ditanya jawabannya samar. Yang jelas, Wan ini luar biasa pendiam. Nyaris tidak pernah bicara, hanya menjawab "jeut" kalau disuruh minum atau makan. Dia sudah lama jadi tukang langganan di rumah kami, karena memang anaknya rajin sekali, kehidupannya pun miris, sehingga tetangga dan sodaraku pun jadi ikut menghubungi dia kalau butuh apa-apa. So, alasan kenapa aku meletakkan Wan di dalam daftar "sang ahli pengubah keadaan", adalah karena -walaupun hanya terjadi jika tuan rumah pelit kata dalam memberi intruksi- Wan ahli membuat  "ada" menjadi "tiada" dalam sekejap. Why? karena Wan tidak pernah bertanya dan tidak pernah berfikir. Alurnya pendek, hanya Instruksi-Laksanakan-Dibayar.

Sesederhana itulah siklus profesional seorang Wan. Akibatnya? jika diintruksikan untuk "membersihkan halaman", maka hasil akhirnya adalah halaman yang kering kerontang tandus karena semua tanaman, tanpa kecuali, dicabut sampe ke akar-akarnya dan kemudian dibakar. Jika intruksinya adalah "membersihkan gudang", maka yang tertinggal adalah sebentuk ruang kosong tanpa sebutir barangpun, karena dia membuang dan membakar seluruh isi gudang termasuk dispenser yang masih fungsi dan berlusin-lusin piring plastik dapet pas tsunami. Fiuuhh..

4. My Fiancee, Sang Ahli Mengubah Nama Kue. Nah, si cutbang yang satu ini hobi sekali bikin kue, walaupun hasil karyanya terkadang lebih mirip sesuatu yang lain ketimbang sesuatu yang seharusnya (halah bahasanya), tapi dia tetap cemunguddd.. Eksperimen yang paling dia sukai adalah cake coklat. Suatu ketika, dia bilang mau bikin cake coklat, dan ketika hasilnya bantet, dia mengubah nama cake itu menjadi "brownies". Disaat yang lain, ketika cake coklatnya kurang mateng sehingga dalamnya meleleh, dia bilang itu namanya "choco vulcano". Haha.. Love u honey (romantis colongan)

Hmm.. sebenarnya ada banyak sekali "agen perubahan" di sekitar kita, jika saja kita mau memperhatikan. Orang-orang yang aku paparkan diatas hanya 4 diantaranya. terlepas dari seaneh apapun konsep mereka, atau cara mereka memaknai "perubahan", at least mereka berubah dan perubahan positif, sekecil apapun, cepat atau lambat akan merasuki dan mempengaruhi  keadaan disekitarnya. Yang kita butuhkan untuk membangun negeri ini adalah orang-orang yang mau berubah demi kebaikan. Bukan orang-orang yang masih saja terpuruk dalam kebiasaan lama yang merugikan diri sendiri dan orang lain, yang gengsi jika dinasehati dan marah jika dikritik, yang justru menghabiskan masa berharga hidupnya dengan mengumpulkan dosa-dosa orang lain dan merangkai kalimat demi kalimat provokasi dan penghinaan.

Sesederhana apapun, keeempat orang yang aku ceritakan diatas adalah inspirasi buat aku. Mengajarkan aku bahwa pada satu titik, manusia adalah makhluk sosial yang selalu butuh orang lain, walaupun hanya sekedar untuk "mendengarkan". Menyadarkan aku bahwa sebagai dalam kondisi seburuk apapun, kehadiran orang-orang terdekat sedikit banyak akan mampu memulihkan. Memberitahu padaku, bahwa "menjadi dewasa" adalah masa ketika kita mampu menyadari, bahwa "we'll not always get what we want" dan "you can't always please everybody". Dan yang paling penting adalah ilmu bahwa inti dari perubahan adalah berfikir positif.

Berubah itu sederhana.. syaratnya cuma satu. Kemauan.. :-)


Ketika Sejuta Milyar Alhamdulillah Terasa Masih Kurang Untuk Menggambarkan..



Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, Allah masih memberi aku kesempatan menghirup udara dan menulis lagi. Fiuuhh.. nyaris 3 bulan tanpa menulis, jumlah pembacaku udah 3000 lebih aja. Alhamdulillah..

So, I am officially engaged. I guess enough lah ya informasi secuil itu untuk saat ini. Insyaallah setelah resmi menikah, insyaallah tidak lama lagi, akan lahir sebuah cerita komplit tentang cinta. Insyaallah.. Insyaallah.. Alhamdulillah.. :-)
Wednesday, September 26, 2012

Sebuah Catatan Kecil Mengenai Cinta


Ini namanya menulis ala balapan. Secara sebentar lagi tim EE yang keren rupawan harus segera bergerak menuju lokasi pencairan. Yang penting kan udah booking mobil, udah print kontrak, udah tempel materai dan udah itung duit. hehehe..

Blog ini memuat banyak sekali sudah, suka, tak suka, sedih gembira, patah hati, antusias, jatuh cinta, semua jenis rasa, sebutkan saja, sepertinya hampir semua pernah kutulis. Apapun, aku sudah berkomitmen pada diriku untuk terus menulis, bukan atas nama narsis, namun atas nama eksistensi diri. Kalau yang tahu teori kebutuhan Maslow, pasti tahu bahwa kebutuhan manusia untuk dihargai dan menghargai (eksistensi/aktualisasi diri) berada di puncak paling atas. Dan blog ini, adalah salah satu sarana untukku mengaktualisasikan diri. Menulis mengajarkanku untuk menghargai waktu, apapun yang terlintas, terjadi, berbekas atau tak berbekas dari perjalanan waktu itu. 

Bicara tentang eksistensi, aktualisasi dan hati, yang kemudian berujung pada pembicaraan mengenai cinta. Buatku cinta adalah bentuk tertinggi dari sebuah penghargaan. Cinta adalah masa, dimana segala beda menjadi samar, karena semua rasa telah terbalut dengan penghargaan atas kesamaan. Ketika sudah ada kesamaan rasa, masih perlukah membahas tentang beda?

Anyway, diluar masih mendung, menyisakan dingin dan rintik yang kemarin. Sepertinya kita akan melalui sisa hari yang basah hari ini. Sekilas tercium aroma tanah yang menguar akibat hujan semalam. Somehow suasana seperti ini menimbulkan perasaan romantis. Mungkin karena suhu cukup bersahabat, sehingga hati menjadi sejuk. Entah sudah berapa kali  hari ini terucap kata " I love u" darinya dan padanya, seolah takkan ada cukupnya.

Ahh, untuk kesejuta kalinya, Allah lah satu-satunya tempat bersyukur, Allah lah yang menganugerahkan padaku cinta yang begitu besar, dari banyak sekali orang-orang yang berjiwa besar. Dia juga datang karena Allah, dia yang menghargai dan memperlakukanku dengan sangat tepat.

"I love you karena Allah.."

See? apapun yang kutulis hampir semuanya berujung pada surat cinta. haha.. luar biasa efek hujan, or mungkin efek perasaan? entahlah, yang jelas tim EE harus segera go go power rangers, kehadiran kami sudah ditunggu di lapangan. Daaaahhhhhhh...


Monday, September 24, 2012

Tentang kita

Dear you..
Aku mengenalmu belum lama.
Namun mementahkan semua prinsipku mengenai konsep waktu,
I trust you, sejak awal..

Bersamamu sepenuh hati dan mimpi,
tiada ada selain asa..
dan selebihnya adalah kita..

Takkan habis kata mengungkap,
namun cukuplah kau tahu
bahwa aku mencintaimu tanpa tanda tanya..

                                                                                                                 -Love-
                                                                                                                 Intan
Thursday, September 20, 2012

Allah, terimakasih..

Kalau dipakai semua koleksi kata pujian yang tersedia di bumi ini, takkan cukup untuk menggambarkan rasa syukur pada Allah. Hidupku tak sempurna, namun Allah memberikan semua yang aku butuhkan untuk hidup. Alhamdulillah.. ayah berangsur membaik. Alhamdulillah, aku punya Ibu yang luar biasa sabar dan selalu ceria no matter what. Alhamdulillah untuk adik yang luar biasa loyal, setia menyupiri semua orang dirumah walaupun itu membuat dia terpaksa bikin peer di dalam mobil. Sahabat, keluarga yang luar biasa, kolega yang saling menyayangi, and him, someone that I love and Alhamdulillah loves me in return, adalah anugerah yang tak terkatakan buatku. Allah begitu baik.. Allah begitu baik.. begitu sangat baik. 

Baru saja tadi pagi aku berdiskusi sama Ina mengenai konsep syukur. Mana ada manusia yang sempurna, mana ada manusia yang mendapatkan semuanya sekaligus, mana ada orang beriman yang tak diuji, we have something that other people don't have, vise versa, konsepnya memang seperti itu. Allah maha tahu kondisi hati, Allah sangat mengenal setiap karakter dan tingkat keimanan setiap umatnya, Ia maha tahu, sejauh mana seseorang sanggup menerima cobaan dan anugerah tanpa membuat hatinya kufur. Apapun, sepanjang kita menyibukkan diri untuk mensyukuri apa yang ada, takkan ada cukup waktu bagi kita untuk mengeluhkan apa yang tak ada.

Manusia, apalah manusia ini, di stop pasokan oksigen sedetik oleh Allah saja bisa mati. So, masih berani mendustakan nikmat? Setiap malam, yuk kita tanya diri kita :

"Sudahkah aku mengucap alhamdulillah hari ini?"
Tuesday, September 18, 2012

Aku Takut Kehilangan..

Akhirnya bisa masuk kantor lagi setelah kemarin cuti seharian. Alhamdulillah.. ayah sudah jauh lebih baik. Kemarin adalah salah satu dari hari tersedihku. Melihat kondisi ayah yang mendadak melemah dan linglung, padahal pemeriksaan medis lengkap menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, benar-benar membuatku khawatir. Sangat- sangat khawatir. I know, hampir semua orang pernah merasa kehilangan, sedih, kemudian bangkit lagi. Sahabatku, Nia pun baru saja kehilangan papanya. Namun menghadapi kondisi hampir kehilangan ayah, membuatku sadar bahwa betapa mudahnya bagi kita untuk berkata "easy honey, I know how you feel" ke teman kita, atau "iya, iya, aku faham kok" ke setiap orang yang curhat ke kita, padahal sebenanya kita sama sekali tak faham bagaimana rasanya kehilangan.Hampir kehilangan saja rasanya sesak nafas ga karu-karuan.

Anyway, hanya ingin share saja, sebagaimana kita takut kehilangan orang-orang terdekat kita, begitu jugalah orang-orang terdekat kita takut kehilangan kita. Umur di tangan Allah, ajal bisa datang kapan saja tanpa tanda, tanpa aba. Namun paling tidak, kita bisa kan menjaga diri, prilaku, iman dan kesehatan kita agar keluarga tidak kehilangan kita untuk hal-hal yang konyol. Ini yang membuatku heran mengapa orang masih saja melanjutkan kebiasaan -salah satunya- merokok, padahal rokok adalah salah satu penyebab kematian paling konyol. Bagaimana tidak konyol? semua fakta dan penelitian telah menunjukkan bahaya merokok, bahkan di bungkusnya pun disebutkan bahaya merokok, namun masih saja orang-orang doyan merokok. Terfikirkah mereka, bahwa mereka punya tanggungjawab terhadap tubuh yang sudah dipinjamkan Allah? terfikirkah mereka, bahwa mereka masih punya keluarga, sahabat, orang-orang yang dicintai dan mencintai, yang pasti akan sangat sedih sekali bila kehilangan? Kehilangan adalah suatu keniscayaan yang nyata dari sebuah kehadiran. Kematian mutlak, semutlak kelahiran. Namun bisakah kita, at least, menghindari alasan-alasan konyol untuk mati??

"Suka-suka gue" adalah feedback yang paling sering diberikan setiap kali orang-orang tersebut diingatkan, betapapun "suka-suka gue" itu pada akhirnya akan berujung pada "duka rame-rame". Whatever lah, setiap orang berhak memutuskan.

Aku jadi ingat ketika pertama kali ayah terkena serangan stroke, dan dokter mengatakan bahwa stroke yang menyerang ayah adalah jenis stroke yang berat, salah satunya yang membuat ayah bertahan-selain takdir Allah tentunya- adalah karena ayah punya paru-paru yang bersih.

Ya Allah, sembuhkan ayah, sampaikan ia ke Tanah Suci, beri ia kesempatan untuk bermain dengan cucu-cucunya. Limpahkan padanya kesejahteraan, anugerahkan kepada kami kesabaran. Amin..

At the end, sebuah kalimat yang egois, tapi presisi : "aku takut kehilangan.."

Monday, September 10, 2012

I Looooveeeee Everybody!!!!

Me wif Ayah Bunda

Dear everybody,
Jika ada yang bertanya padaku, apa anugerah terbesar yang Allah berikan padaku? Then I will say: Kalian.. Mengetahui diri ini memiliki banyaakk sekali orang yang menyayangi dan disayangi merupakan perasaan yang sangat unbelievable. Mungkin kalian tak selalu ada setiap aku butuhkan, mungkin terkadang aku tak mampu memberi perhatian penuh pada setiap sesi curhat. Mungkin aku tak sempurna, mungkin kalian tak sempurna. Apapun, having you is one of the greatest gift from Allah. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

EE Team






Campus-mate
Hugeee Family (Ayah's side)
Another Huuuggee family (Bunda's side)
And of course, my dear fellow MAI ladies



Ya Allah, mudahkan rezeki, urusan dan jodoh keluarga dan sahabat-sahabatku, berkahi mereka kesehatan dan umur yang berkah. Semoga kami termasuk golongan hambaMu yang bersyukur. Amiiinnn


                                                                                                                                        Love u guys..

                                                                                                                                           Intan
Wednesday, September 5, 2012

For you, again..



Padahal janjinya mau bikin puisi. Tapi ya sudahlah, tulis catatan harian saja. hehe.. Ruangan ini sepi sangat. Inasiprus dan Ijaliskus ke lapangan, seperti biasa. Orang-orang di ruangan sebelah yang biasanya ngomong berdua sambil tereak-tereak pun sedang tak ada, seperti biasa. Tim finance bekerja dengan serius dan tenang, juga seperti biasa. Tapi ada yang tak biasa..

Lihatlah langit tersaput awan gelap, hanya sekilas pintas, tapi cukup menjanjikan akan datangnya sisa hari yang sendu. Biasanya suasana begini menciptakan rasa galau maksimal, namun seperti aku katakan diawal tadi, ada yang tak biasa..

"Aku bahagia kalau kamu bahagia"

 Kalimat itu membuat semua jadi berbeda. tak ada lagi sepi di terang ramai, sendu ditengah gelak. Duniaku jungkir balik untuk artian yang positif. I love the way you love me. Terimakasih telah membuatku lupa arti sepi hati..

Dan untukMu Allah, setiap helaan nafasku adalah syukur padaMu. Untuk semua, semua, semua, dan dia. Alhamdulillah.. 

                                                                                                                         Insyaallah Forever Yours

                                                                                                                                  Intan.



Monday, September 3, 2012

I Love You.. Seikhlas Sunrise

Bismillah..
Sebuah rasa semanis madu, seindah kalimat rayu, selembut kulit sang Ratu
Dihadirkan Allah dalam hatiku
Sebagai sebuah armada bernama Cinta
Dan Allah memilihkan kamu, sebagai tempat berlabuhnya..

Tanpa banyak kata,
I love you.. setiap hari, seikhlas sunrise..
Alhamdulillah..




Wednesday, August 8, 2012

Tension of Opposite


Life is a series of pulls back and forth. You want to do one thing, but you are bound to do something else. Something hurts you, yet you know it shouldn't. You take certain things for granted, even when you know you should never take anything for granted 
-Tension of Opposite-

Aku bingung menentukan kalimat pembuka. Maka aku pilih kalimat "aku bingung menentukan kalimat pembuka" sebagai kalimat pembuka. haha.. Maaf ya kalau bikin pusing, sudah dua hari aku tidak tidur dengan benar, dan sudah 10 hari tidak makan dengan benar. Tak salah dokter menyarankan kita untuk tidur minimal 6 jam sehari, karena less sleep makes you bingung, pusing dan disorientasi.

People said, hanya ada dua hal yang bisa membuat seseorang susah tidur dan susah makan in the same time. Dua hal tersebut adalah : jatuh cinta, atau patah hati.

So, am I facing one of those reason? Well, if so, then my life will be sooooooooooo much easier. Nope, lebih tepatnya, I am something between that. Middle of nowhere, perasaan yang tak bisa diberi judul, pada suatu keadaan yang tak dapat dijelaskan.

have u ever feel like, you like something very much but in the same time  kamu tak punya keberanian sedikitpun untuk meningkatkan suka itu menjadi sesuatu yang lebih? alasannya adalah karena kamu merasa lebih baik berada somewhere in between ketimbang mengerahkan hati dan perasaan untuk sesuatu yang kamu tak tahu akan berbalas atau tidak. Maka langkah pertama adalah : menempatkan sebuah rasa diantara suka dan cinta.

From that step, then you come to the second step called Wondering. Bagaimana dengannya? apa yang ada dalam benaknya? mengapa demikian? adakah kemungkinan? akankah berbalas?. Nah pada tahap ini, akan jauh lebih mudah jika kita punya jawabannya atas paling tidak satu dari pertanyaan-pertanyaan diatas. If not? then yang muncul adalah kegalauan maksimal tingkat professor. .  

Yah begitulah..
Aku berada tepat ditengah, antara dua rasa yang secara konsep jauuuhhh berbeda tapi batasnya  sangat tipis. Berada ditengah harapan yang antara ada dan tiada. "Ibarat karet gelang yang ditarik ke dua arah dengan dua jari, maka tekanan terbesarnya adalah titik karet yang pas ditengah. Kemungkinannya? cuma satu: Putus" (Tension of Opposite, Tuesday with Morrie, Mitch Albon).

Nah, sekarang aku malah bingung menentukan paragraf tertutup. Mungkin begini saja:
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga yang saya sampaikan sejak awal sampai akhir memberikan pencerahan bagi para pembaca mengenai apa yang sedang saya rasakan, dan saya mohon doanya agar saya terhindar dari godaan syaithan yang terkutuk dan dilindungi Allah dari harapan-harapan semu. Amiinnnn.

Done!! :-D
Tuesday, July 31, 2012

Dengan Cinta

Ketika tunas ini tumbuh, serupa tubuh yang mengakar,setiap nafas yang terhembus adalah kata.  Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah terpautan.Tangan kita terikat,suara kita menyatu. Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu.
 
Ahh.. diluar itu pasir diluar itu debu, hanya angin meniup saja. Lalu terbang hilang tak ada. Tapi kita tetap menari. Menari cuma kita yg tau. Jiwa ini tandu maka duduk saja. Maka akan kita bawa semua
 
Karena..Kita..Adalah..SATU
                                                -Rako Prijanto- 

Well actually I am not sure what I am gonna write. I just know that I want to write about my feeling, and I've write about feeling like thousand times. But it's never been this hard before. Now, I don't even know how to start.

"Karena kamu adalah sang penyembunyi perasaan yang paling hebat", Kata sahabatku.. 

Hmm.. I better write a paragraph I found in the trailer of Perahu Kertas. Beautiful words, perfectly fits my feeling, what I feel.. 

Dear Neptunus..
I don't know what I feel..
Yang jelas, bersamanya aku menjadi diriku sendiri..
Dan seperti airmu yang membawa setiap pesanku,
Dia pun begitu, membuatku hanyut oleh hangat matanya..
Membuatku kehilangan kata hanya dengan kederhanaan kata-katanya sampai aku tak bisa berkata apa-apa padanya.. 
bahkan untuk sekedar bilang "rindu", atau "butuh"..

Sepertinya pun demikian adanya baginya.. Tapi entahlah.. darinya pun sunyi saja. Entah karena apa..
Entah memang ada,
atau justru sebenarnya tiada, hanya harapan saja yang membuatnya seolah ada..

Banyak yang tak mengerti, bahwa yang kutakutkan adalah salah faham, terluka dan disalahkan..
Karena itu aku takut bicara tentang hati..
Maka kutuliskan saja.
Dan mungkin kukirimkan, entah kemana..
Thursday, July 12, 2012

Quotes for today







Thursday, June 28, 2012

Kapalo dan Teori Relativitas Einstein

This is the story of "kapalo.."

Buat yang bukan orang Aceh mungkin ga faham apa itu kapalo. "Kapalo" itu adalah istilah yang biasa dipakai orang-orang di Aceh untuk menyuarakan aspirasinya *halah terhadap satu kejadian yang ga biasa dan cenderung genting. Tapi beda dengan "ya ampun" yang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih jamak seperti heran dan kaget yang bernuansa positif atau negatif, "kapalo" lebih sering digunakan kalo situasinya bener-bener aneh bin ajaib atau berada di ujung tanduk. Masih bingung? ilustrasinya kira-kira gini:

Somebody #1  : Buset, aku lagi enak-enaknya pacaran sama si A, dateng pula si B, pacarku yang satu lagi. Kapalo..

atau

Somebody #2 : Waaa.... gara-gara nonton Euro jadi telat ke kantor. Kapalo.. kapaloooooo..

Ya, semoga dua contoh diatas sudah cukup menggambarkan lah, betapa gentingnya kondisi-kondisi yang menyebabkan seseorang berteriak "kapalo".

So, apa penyebab ke-kapalo-an kita hari ini? Buanyaaakkk.. sodara-sodara. Tapi aku hanya akan menceritakan  yang menurutku paling signifikan saja lah ya. 

Ceritanya begini, aku punya phobia yang luar binasa terhadap tangga. Bukan ketinggian. hanya tangga. Aku takuuut sekali disuruh turun tangga sendirian. Apalagi ketika tangga itu bisa bergerak (eskalator), maka ketakutanku akan tambah parah. Pernah aku dan sepupuku, Witri ribut diujung eskalator pas lagi shopping, karena dia menarik-narik aku ke eskalator sementara aku menarik-narik dia menuju elevator, which is, dia ga suka karena dia klaustrophobia. Jadilah kami seperti maen sinetron, lengkap dengan adegan tarik menarik, dorong mendorong, tereak-tereak dan tangis-tangisan. Akhirnya, setelah 15 menit maen sinetron dengan ditonton oleh banyak orang di mall itu, kami memutuskan untuk turun masing-masing pake armada kesukaan masing-masing, dan ketemu dibawah.

But kejadian kapalonya terjadi beberapa minggu yang lalu, pas kantorku pindah ke gedung baru yang lebih gede dan berlantai dua. Berhubung aku takut sama tangga, maka aku menghiba-hiba sama orang HR untuk menempatkan ruanganku di lantai satu. Tapi apalah daya, walaupun aku akhirnya mendapatkan ruangan di bawah, namun seperangkat manajemen semua ditempatkan di lantai dua. Means, tetap akan ada adegan naik turun tangga untuk minta tanda tangan. But fine lah, waktu itu aku fikir I'll be fine, selalu ada orang yang bisa dimintai tolong untuk megangin aku pas turun tangga.

Namun dalam hidup manusia selalu ada titik terendah, ketika semua kekerenan terkorbankan dalam sebuah peristiwa bodoh *hahaha.. Hari itu adalah hari senin, minggu kedua di kantor baru. Aku puasa, jadi aku menghabiskan waktuku mengerjakan tugas di ruanganku. Sama sekali tidak keluar-keluar, maklum, dikejar deadline. Akhirnya setelah perjuangan 4 jam penuh dengan peluh dan air mata, selesailah si Peningsial Repot (baca: Financial Report) itu. Artinya aku harus segera keatas untuk minta tanda tangan boss. So, dengan penuh kepedean tingkat dewa, aku pun keluar ruangan, dan naik tangga dengan tertatih-tatih (walo tertatih tapi aku berani naik tangga).

Aku pun mengetuk pintu pak boss. Sekali, dua kali, tiga kali, tak ada jawaban. Aku ucapkan salam, tak ada jawaban. Aku panggil, tak ada jawaban. Angin berhembus pelan dari teras, semilir, tapi sepi. Sepi??? yeah, baru aku sadari tak ada seorangpun di lantai dua. Aku melongok ke bawah, juga sepi. Sama sekali tak ada orang. Aku lihat jam, 12.55. Eh ternyata jam makan siang, pantas saja kantor kosong. Hah, kosong??? this is terrible.. Aku tereak panggilin orang-orang yang mungkin masih ada di kantor, tapi tak ada jawaban sama sekali. 

I am completely alone, di lantai dua, takut gempa dan ga berani turun sama sekali. Jantungku berdegup kencang, mulutku mulai mendesis "kapalo..kapalo.. kapalo...". Tapi aku kemudian berfikir, setiap manusia dilahirkan untuk berjuang. Maka jika aku harus mati, biarlah aku mati dalam perjuangan. Itu lebih keren dan motivating bagi orang-orang yang nanti membaca beritanya di koran. Jadi aku putuskan untuk turun.

Langkah pertama sangatlah berat sekali. Berasa mau pingsan.. namun aku menguatkan diri. Dengan membaca basmalah, al-fatihah dan ayat kursi, aku pun melangkah, pelaaaannn sekali, dengan kaki bergetar, satu tangan memegang erat pengaman, dan tangan lainnya meraba-raba dinding mencari perlindungan. Satu anak tangga pun terlampaui. Aku merasa keren.. tapi perjuangan belum berakhir. Masih ada 15 anak tangga lagi. 

Di anak tangga kedua, aku membaca surah Al-Alaq sembari turun. Habis satu surah, anak tangga pun terlampaui dua biji. Aku senang bukan kepalang. Aku pun melanjutkan perjuanganku dengan membaca surah-surah selanjutnya. And, tepat ketika masih ada 10 anak tangga lagi kebawah, aku stuck. Hafalanku tak banyak. Aku pun terdiam. Harus cari cara lain. Lalu muncullah ide cemerlang itu di kepalaku. Aku nyanyi saja. Lalu, masih dengan gerakan merayap-rayap, aku pun turun lagi sambil menyanyikan lagu "somewhere over the rainbow". Tapi lagi-lagi, lagu itu habis ketika masih ada 5 anak tangga lagi dibawahku. Aku pun mulai pucat. Aku kemudian mulai berfikir tentang kata-kata motivasi yang aku baca di buku Ghandi. Bahwa perjuangan harus berlanjut, bahwa setiap manusia harus berfikir maju, beriman pada Tuhannya, dan mencintai sesamanya. Dengan semangat penuh, aku pun kembali merayap turun.

Dan.. disitulah.. ketika kakiku akhirnya menapaki anak tangga terakhir. dengan ekspresi pucat pasi, tangan gemetaran, kepala pusing, kening penuh keringat dingin dan nyaris menangis histeris, munculllah mereka.. my office mates. Segerobak tolak, ketawa ketiwi, muka segar abis makan siang, dan menyapaku..

"hai intan.."

Begitulah hidup. Ketika kau harus sendirian dalam perjuangan yang teramat sangat berat, ketika kau bisa saja mati terguling-guling dari tangga, ketika wajahmu mengguratkan kepedihan yang amat dalam sebagai manifestasi dari perjuangan tanpa henti, mereka, yang seharusnya jadi mitra berjuangmu, muncul, terlambat berabad-abad dari yang seharusnya.. Atau akukah yang tak sabar? Kalau aku menunggu kan aku bisa turun dengan tangan dipegangi dua orang bagaikan mempelai wanita ya kan?

Aku pun tersenyum, hanya segaris, senyum terpaksa dilandasi sebel luar biasa.. 

Tak lama aku menoleh ke jam dinding, ingin menunjukkan pada sohib-sohib itu bahwa temannya baru saja berjuang berabad-abad menuruni tangga dan betapa teganya mereka makan siang nggak bilang-bilang aku dan bisa saja ketika mereka pulang aku hanya tinggal nama dan.. hei... wait... kenapa jam di dinding menunjukkan pukul 13.00? Masih dengan muka terbengong-bengong aku melangkah ke dapur, liatin jam yang disana, juga 13.00. Heh?? jadi perjuanganku dengan segala macem hafalan, lagu parau dan motivasi ala Ghandi itu cuma 5 menit doang???? Jadi masa aku tertatih-tatih itu, berusaha menyambung hidupku dan berjudi dengan nasib itu berlangsung 5 menit doang??? Yaeeelllaaahhhh...

Ternyata teori relativitas waktunya Mbah Einstein memang tak main-main ya.  Betapa 5 jam hengot bersama gebetan kita terasa sangat singkat, sementara perjuangan 5 menit bertahan mengatasi ketakutan terasa bagai berabad-abad. Mungkin kasusnya sama kayak newly wed couple yang pengeeeennnn banget punya anak. Ditambah lagi dengan pertanyaan kanan kiri muka belakang tentang "kapan hamil? kok belum hamil? sengaja nunda ya? blah blah blah" yang membuat si couple itu merasa kayak pasangan tua renta yang kesepian, padahal mereka baru nikah dua bulan.
 
Anyway, demikianlah kisah kapaloku hari ini, disamping beberapa kisah kapalo lainnya yang terjadi di kantor ini. Pada akhirnya, entah ada hubungannya atau tidak dengan phobia tangga yang ga keren sama sekali itu, aku punya falsafah hidup keren yang terinpirasi dari kejadian ini, yang aku pilih sebagai penutup artikel ini.

"Hidup ini singkat Guys, terkadang kita menghabiskan masa mencari pertolongan, padahal terkadang pahlawan terdekat kita adalah diri kita sendiri, be strong aja lah yaaaaa"





Monday, June 25, 2012

Puisi Binar Rindu

Desir waktu kian bergulir
Memucat paras sang nawan
Derai seketika tegup-tegup jantung
Menuntun aksara sang pemilik lara

Pijak malam mengelabuhi hening
Hasrat terpendam membeku di sendi
Hingar menggelegar menggema
Hujatkan seruan seribu tanya?

Haruskah ku patri rinduku
Di dalam bilik hati dan kusulamkan
Di setiap palung jiwaku?

Tuhan :
Bila benar binar rindu ini tak kan
Ber tuan maka redupkanlah
Bersama angan yang kerap
membayang

Di dalam purnama-purnama malam
Agar hati tak lagi melayarkan mimpi
Dalam kesemuan…..

Dikutip dari:
http://www.gudangpuisi.com/2012/06/binar-rindu.html

Curcol

Guys, sebenarnya aku lagi ga punya ide buat nulis, but let see lah, ditulis saja. Mana tau sembari menulis akan ada ide-ide yang mendadak bermunculan. hehehe.. *pede
Sedari sabtu kemarin, hari-hariku penuh dengan skedul membabu buta. Mulai dari kerjaan rumah tangga, membantu tante ku untuk acara pindahan rumah baru di rumahnya, sampe pagi ini pontang panting nyiapin bahan presentasi buat meeting. But, terbayar lah semua capek itu pas melihat orang-orang bisa memahami apa yang aku sampaikan, dan team yang ikut meeting menyetujui sebahagian besar usul-usulku. It means so much..

So, ada yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, yang aku anggap punya kontribusi lumayan besar terhadap moodku. Aku akhirnya memutuskan berdamai dengan masa laluku. Dimulai dari beberapa catatan permintaan maaf dan pernyataan sudah memafkan dan dilanjutkan dengan komunikasi lewat bbm. Buat kalian yang mungkin punya masalah yang belum terselaikan dengan masa lalu, dan menyimpan dendam di hati, atau memutuskan untuk memblokir semua jalur komunikasi, trust me, memaafkandan dimaafkan  itu rasanya legaaaaa banget. 

Terlepas dari urusan membabu buta dan maaf-maafan, beberapa bulan terakhir ini skedul weekend ku sebagian besar diisi dengan menghadiri wedding demi wedding. Dimulai dari sahabatku, Pipit, Friki, sodara-sodara, teman sekantor, sampe kemarin, sepupuku tercinta. Ga heran, saat-saat menjelang Ramadhan memang biasanya jadi musim nikah. Well, sedikit banyak, menghadiri wedding demi wedding itu mulai mempengaruhi fikiranku juga. 

28 tahun dan single. Pekerjaan, sahabat-sahabat yang jumlahnya super banyak, saudara-saudara yang penuh support dan aktivitasku di masjid cukup menyibukkan kepalaku selama ini, sehingga keinginan untuk menikah-meski terkadang muncul- bisa lah di- destruct sehingga tidak terlalu membebani fikiran. Tapi ya akhir-akhir ini keinginan itu mulai muncul dengan kuat lagi. hehehe.. Mungkin terpengaruh suasana kali ye..

Aku pernah memposting salah satu artikel yang judulnya "jodoh dan kedewasaan kita". Aku percaya, bahwa apapun yang telah digariskan Allah untuk kita, akan terwujud tepat pada waktunya. Tidak akan tertukar dengan takdir orang lain, dan waktunya pun takkan terlambat atau lebih cepat sedetikpun dari yang telah Allah gariskan. Tinggal kita berusaha dan berdoa, agar kita tak termasuk umat yang berpangku tangan, karena Allah hanya memberi pada mereka yang meminta..

Sudahkan aku berusaha dan meminta? Menurut ukuran dan indikatorku sebagai manusia, sudah. Tapi mungkin belum cukup, atau mungkin menurut Allah aku belum cukup dewasa, atau Allah masih menginginkan aku melakukan apapun yang aku lakukan sekarang, sebelum waktu dan fikiranku nantinya terbagi dengan urusan keluarga.Entahlah, tapi aku percaya bahwa ini hanya masalah waktu saja.

Sudah banyaaaaakkk sekali anugerah yang aku terima dari Allah. Sampai-sampai takkan cukup waktu untuk menghitungnya. Lalu, adilkah aku jika mengeluhkan satu hal itu, padahal aku sudah mendapatkan seribu juta milyar kenikmatan yang tak bisa diukur dengan ukuran manusia? 

Ya Allah, aku mohon jangan Engkau masukkan aku dalam golongan hamba-hamba yang kufur nikmat. 

Alone does not mean lonely. One day, tak lama lagi, akan kupakai gaun putih itu.. very soon.. :-)



Thursday, June 21, 2012

Dan masih tentang cinta..

Hei matahari,
hari ini sinarmu terasa lebih menusuk ketimbang biasanya..
Gerah, panas

Hei angin
mengapa pelit sekali berbagi hembus...
hari ini kau terlalu tak peduli..
hanya menambah peluh saja

Maaf aku menceracau
Ketika hati bimbang dan bersusah-susah
semua terlihat dan terasa salah.
panas, dingin, hujan, tidak hujan, semua salah..
tapi ini bukan salahmu..

Lalu apa yang benar?
aku perlu yang benar.
aku hanya perlu yang benar
bukan yang datang dan pergi tanpa pesan
bukan yang muncul dan menghilang tanpa perasaan
bukan yang bertanya namun tak menjawab
atau yang menjawab sekedarnya tanpa bertanya balik

Bukan itu.. bukan..

Aku perlu yang nyata..
yang ada, yang setia, yang tersedia

Dimana dia?
Menitipkan salam lewat angin?
omong kosong!!
karena terkadang angin pun berkhianat
menyimpan salam untuk dirinya sendiri

Menitipkan pesan lewat udara?
apa dia gila??
bagaimana mungkin udara tahu untuk siapa pesan itu sesungguhnya..
jika setiap hari  ada sekian juta milyar makhluk yang menghirupnya!!

Wahai dia yang namanya belum kuketahui
Tak adil memintaku menuggu terlalu lama
Hanya membuat usiaku dipenuhi lumut
dan tubuhku dipenuhi kelabang.

Wahai dia yang namanya belum kuketahui
Kau tahu apa yang tak pernah berdusta?
kau tau apa yang pernah berkhianat?
TAKDIR

Aku telah memintamu pada pemilik takdirmu.
Dan kau,
Apa yang menahanmu?
Jika memang ada rasa itu
minta aku pada pemilik takdirku!!
Maka takdir kita akan saling menyahut..

Datanglah.. ketika aku masih cukup cantik untuk menyambutmu

Sesederhana itu..
Tuesday, June 19, 2012

Mengenai Maaf Itu..


“Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin agar Allah mengampunimu? Sesungguhnya, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nur [24]: 22).

Masa lalu berlalu begitu laju..Sang Maha Cinta yang menciptakan cinta, memperkenalkan kita pada cinta, menyatukan manusia dalam cinta, dan memisahkan manusia juga karena cinta. Saat terpisah dengan cinta,  seringnya manusia lupa, bahwa salah satu anugerah-Nya yang paling besar adalah : hati yang besar.. hati yang ikhlas, hati yang memaafkan..

Maaf, kata dengan 4 huruf sederhana yang maknanya sama sekali tidak sederhana. Bukanlah hal mudah, apalagi sepele. Butuh kebesaran jiwa untuk meminta maaf, dan butuh jiwa yang jauh lebih besar lagi untuk bisa memaafkan..

Meminta maaf dan memaafkan adalah tanda bahwa seseorang telah dewasa..

Orang dewasa tidak seharusnya mengeluhkan hal-hal yang tidak ia peroleh. Orang dewasa akan berkonsentrasi pada hal-hal yang membesarkan jiwanya..

Setiap hari adalah masa untuk belajar. Pelajaran yang tersulit adalah pelajaran ikhlas, dan nilai terbaik akan diberikan Tuhan pada mereka yang pemaaf..

Tak ada asap bila tak ada api. Klasik. Tapi begitulah adanya, dalam setiap hubungan, selalu ada manusia-manusia - plural,bukan hanya manusia - yang bertanggungjawab untuk menjadikan hubungan itu baik, atau buruk. Sehingga tak perlu saling menyalahkan, ketika sebenarnya yang terjadi adalah manusia-manusia yang sama-sama bersalah .. Anyhow, atas apapun yang terjadi pada masa itu, aku pun berkontribusi.

28 tahun, sudahlah, waktunya berbenah diri dan tumbuh dewasa.. Bukan berarti sejarah akan berulang, belum berarti kisah akan berawal kembali. Menjadi dewasa adalah tentang memahami, bahwa semua akan berjalan mengikuti arus tawafnya, pada porosnya, sesuai porsinya, menurut waktunya..

Atas nama kedewasaan, atas perintah dari Tuhanku, aku, jiwa lemah bernama manusia biasa ini pun ingin dimaafkan, sebagaimana aku telah memaafkan..




Monday, June 18, 2012

Tentang Cinta..



Izinkan wajahku menjadi wajah telaga, Merona saat disulut cinta, Menangis saat batin kehilangan kata. Memerah saat dihinggapi amarah. Mengguras saat digores waktu. Izinkan wajahku bersuara apa adanya, bagai telaga yang tak menolak lumut juga lumpur, namun tetap indah dalam teguh dan ikhlasnya. Kepada udara, kepada surya, kepada alam raya, menanti engkau yang melayang mencari arti hingga dini hari datang. Lalu kau luruh menjadi embun yang mengecupi halus wajahku
Saat engkau mencair menjadi aku dan aku hidup oleh sentuhanmu. Bersua tanpa samaran apa-apa. Saat semua cuma cinta. Cinta semua saat. Dan bukan lagi saat demi saat.. 
-dee-

 Bicara tentang cinta, bicara tentang rasa..

Cinta adalah anugerah, everybody said that. I couldn't agree more. Memang betul, Allah menganugerahkan kita mata, telinga, semua panca indra agar kita dapat melihat, menyentuh dan mendengar. Dari situlah kemudian muncul kagum, yang berkolaborasi dengan perasaan, sehingga memunculkan cinta. Dalam hati..

Sering kan mendengar orang-orang yang mencintai namun tak dapat menceritakan alasan dibalik cinta. Butakah? bodohkah? bukan.. justru orang menjadi speechless ketika ia mencintai dengan tulus.. 

Jawabku ketika seorang sahabat mempertanyakan keputusan cepatku menerima lamarannya: "Aku cinta dia.. tapi bukan karena baik, karena banyak yang lebih baik. Bukan karena cerdas, karena banyak yang lebih cerdas. bukan karena humble, karena banyak yang lebih humble.. I just.. love him. for some reason that only known by my heart.. reasons that even my mouth couldn't tell.." 

Cinta is such a beautiful feeling. Pastilah, karena hadirnya dari Sang Maha Indah.  Hadirnya pun tak dinyana, tak diduga, tanpa prediksi. It just.. happen!!

Tak ada yang kebetulan bagi Allah. Kebetulan hanyalah bahasa yang digunakan oleh manusia untuk menyatakan keterbatasan pengetahuannya terhadap sesuatu. Bagi Allah, everything happen for reason.  

Tanya angin, berhembusnya itu, semena-menakah? atau ada yang mengatur? 
Tanya daun, jatuhkah ia dengan kebetulan? atau suatu kekuatan Maha Besar yang memintanya untuk jatuh?

Beberapa mungkin berkisah "Waktu itu ATM ku ketinggalan di mesinnya, lupa aku tarik abis ngambil duit. Trus dia laporin ATM itu ke bank. Jadi pas aku ke bank ngambil ATM, kebetulan aja ketemu dia disana. Sekarang kami deket, bentar lagi nikah insya Allah.."

Kebetulankah? bukan.. itu sudah diatur begitu..

Beberapa lagi berkisah " Aku ketemu dia ga sengaja pas seminar. Dosennya praktisi perbankan yang punya link ke seluruh perbankan paling yahud di dunia. Disaat orang-orang berusaha mencari muka dengan cara tereak-tereak menanyakan pertanyaan yang sebenarnya jawabannya ada dalam buku, dia malah ketiduran di kelas.. Aku suka, aku deketin aja.."

Kebetulan lagi? nop, begitulah jalannya..

We never know, because life is so mysterious.. Entah dimana kita akan bertemu dengan sang soulmate, kapan, siapa, kenapa bisa suka padahal tidak sesuai dengan tipe impian kita.. Bahkan dalam situasi yang menurut kita paling kebetulan atau paling absurd sekalipun.. Allah punya kuasa, yang sama sekali tidak tersentuh oleh ilmu manusia yang cuma sebutir pasir ini..

Dan rasa -seumpama semilir angin malam yang hanya bisa dirasa oleh kulit-kulit yang kesepian- akan terasa bila segenap hati dan perasaan terbuka untuk menerimanya. Tak kan terasa pada mereka yang menutup diri.. 

Tahukah, bahwa ketika kita mengingat seseorang dengan teramat sangat, atau merasakan namanya seolah memantul-mantul dalam kepala, itu artinya orang tersebut juga sedang merasakan hal sama..  Teman biasa, kenalan di warung kopi, penjual martabak, teman ngaji, partner bisnis, atau memang naksir, apapun judul hubungannya, perasaan manusia memang saling mengikat. Kita diciptakan oleh Zat yang sama, that's why we share feeling..

"Eh ya ampun, kebetulan banget, aku baru aja mau telpon kamu.."

"Masya Allah.. kebetulan.. baru aja diomongin orangnya dateng.."

Kita menamakan itu kebetulan, ketika yang sedang terjadi sebenarnya adalah takdir..

Human shares feeling.. Allah membuatnya begitu agar manusia membiasakan dirinya berfikir sebelum bertindak. Menyayangi mengundang sayang. Menyakiti mengundang sakit.. Membenci membuahkan benci. Marah membuahkan amarah, dan cinta? akan berbuah cinta..

Tinggal kita, dengan ilmu dan kemampuan dan kapasitas kita yang luar biasa terbatas ini, melakukan tugas kita untuk berusaha dan berdoa. Berharaplah, semoga rasa yang kita rasa adalah rasa yang datang sebagai titisan dari rasa yang dirasakan Allah..Bukan rasa yang merupakan manifestasi dari hasutan Si Musuh Nyata , yang hadir untuk melalaikan manusia dari ingat akan Tuhannya..

Rasa yang hadir dari Allah tidak akan membuat orang yang merasakannya lalai akan Allah.. Rasa yang bernilai ibadah tidak akan menjadi onak duri bagi ibadah lainnya.. 

Maka memohonlah, "Ya Allah ya Rabb yang Maha Cinta, karuniakanlah kepada kami cinta yang hadir semata-mata dari Engkau dan karena Engkau. Cinta yang memperbaiki kualitas keimanan kami terhadap Engkau dan cinta yang membuat kami semakin cinta akan Engkau" 

Amin...




Berhijrahlah..

"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak.” (QS. an-Nisa: 100)

Tuesday, June 12, 2012

The song I love so much

Thursday, June 7, 2012

Tiga menit..



Pernahkah kamu merasa waktu mendadak lenyap, tapi bumi tetap berputar?
Ya. Aku tau maksudmu. Bumi yang kamu pijak berputar, tapi waktu di benakmu beku.
Pernahkah kamu merasa tidak kemana-mana, sekaligus berada dimana-mana?
Aku juga tau itu. Perasaan lebur total yang tak terperi indahnya.
Dan pernahkah kamu tidak berkata-kata, tetapi kamu berbicara?
Bukankah itu yang sedang kita lakukan sekarang?
-dee-
 
Waktu tak lebih dari sekedar angka..
Ada yang setuju dan ada yang membantah..
Tak mengapa..
Karena bagiku memang begitu, 
karena waktu tak pernah jadi penentu kapan, dimana dan seberapa dalam hati akan tersentuh..

Seperti aku, hanya butuh 3 menit untuk menyadari
Bahwa ia mulai merasuk..
3 menit, yang bagi beberapa orang mungkin tak bermakna apa-apa..
Namun cukup untuk membuat langit terlihat lebih biru
Cukup bagi angin untuk membuat semilirnya terasa lebih menusuk..
menyapa langsung ke hati..
 

24 purnama setelah 3 menit pertama..
ternyata hanya butuh 3 menit untuk menyadari
Bahwa semua rasa adalah tak lebih dari angin lalu.. bukan buatku, tapi buatnya..
Dia tak kusalahkan, karena ia tak tahu..

Anyway, menyakitkan memang
Mematahkan, apalagi.
Tapi tak mengapa, paling tidak sekarang semuanya jelas..
Ini lah jawaban yang aku cari
Jawaban yang diluar keinginan
Tapi paling tidak, punya jawaban jauh lebih baik daripada termangu menunggu yang tak ada..
Sudahlah.. 

Kubersembahkan sujud panjangku padamu Allah..
Sujud panjang penuh syukur..
Aku tahu Kau hanya akan memberikan aku yang terbaik..
Apapun keputusan-Mu Allah.. 
Aku akan baik-baik saja..

Tuesday, June 5, 2012

What if: he's just not that into you?




"Do you remember that super cute guy who said he'd call.. and didn't? Maybe he lost your number. Maybe he's in the hospital. Maybe he's amazed and awed by your beauty, brain and success. Or maybe he's just not that into you.."

Talking about love is always interesting right?  Karena memang fitrahnya begitu, manusia ini diciptakan dengan cinta dan dihidupkan dengan cinta, maka cinta akan selalu jadi bagian dari hidup manusia. Urusan manis, pahit, sedih, bahagia adalah bonus-bonus yang menyertainya. hehehe..

Apa perbedaan paling mendasar antara laki-laki dan perempuan dalam urusan cinta-cintaan? Sudah banyak literatur yang membahasnya.. Mulai dari Men from Mars and Women from Venus, Why Men Doesn't Listen and Women Can't Read Map, sampe Why Men Marry Bitches yang baru-baru ini kubaca. Tapi dari kesemuaaaa buku tersebut, yang aku yakin menulisnya pun sudah berdasarkan riset, intinya adalah:

"Laki-laki adalah makhluk taktis, dan perempuan adalah makhluk dramatis".

So, itulah sebabnya kenapa perempuan cenderung mendramatisir keadaan, yang sebenarnya kecil jadi besar, yang sebenarnya cuma 100 jadi 1000, yang sebenarnya tak ada jadi ada. Parahnya, kalau dramatisasi itu terjadi dalam hal relationship. Yap, itu parah, karena sebahagian besar, dramatisasi itu cuma bikin sakit hati.

Dalam film He's just not that into you, ada satu pemeran wanita,Gigi, yang nyaris desperate mencari cinta. Desperate bukan karena Gigi itu jelek dan membosankan, justru sebaliknya, dia cantik, cerdas, ceria, menyenangkan, humble, periang. Rasa desperate itu lebih sering muncul karena Gigi ini tipe perempuan yang selalu mendramatisir keadaan khususnya tentang laki-laki. Setiap ada laki-laki yang ditemuinya, dan laki-laki itu memenuhi beberapa kriteria cowok idamannya, langsung deh otak si Gigi merangkai sejumlah drama yang membuatnya berkhayal tentang kisah romantis dan pada akhirnya menjadikannya patah hati karena kisah yang dia impikan tidak terjadi.

Gigi bukan satu-satunya, dramatisasi adalah salah satu keahlian perempuan pada umumnya. Entah ada perbedaan apa secara anatomi jaringan otak, perempuan memang cenderung lebih pengkhayal ketimbang laki-laki. Well, contoh kecil saja, ketika perempuan curhat pada sahabat-sahabatnya. Sahabat kita yang laki-laki mungkin akan menanggapi dengan satu kalimat ringkas dan singkat saja (terkadang cenderung kejam tanpa perasaan.haha) ketika sahabat perempuan kita justru membanjiri kita dengan kalimat-kalimat super manis, menenangkan, muter sana muter sini yang sebenarnya intinya sama seperti yang disampaikan oleh sahabat kita yang cowok. So, cermati isi pembicaraan di bawah ini:

Discussion #1:

Wati :  Witaaaa. minggu lalu aku ketemu cowok cakep di coordination meeting
Wita :  Ohya? keren dong, secakep apa?
Wati :  Pokoknya aku banget deh, ganteng, baek.. pinter..
Wita :  Trus trus? kalian ngobrol apa?
Wati :  Kita ngobrolin kerjaan, sekolah, macem-macem deh..
Wita :  Wuaahhhh.. sesuatu bangeeeetttt..kayaknya kalian nyambung dong ya?
Wati : Iya, nyambung banget, dia baek banget sama aku, masak pas ketemu itu, dia bilang "the best moment of today is meeting you"
Wita :  Wuaaaaaahhhh.. itu kan sesuatu bangeeeetttt nomor 2
Wati :  Iya aku juga ngerasa gitu, sesuatu banget,  pas ngobrol dia liatin aku terus..
Wita :  Ya ampun watiiiiii.itu kayaknya dia naksir deh sama kamu, secara itukan sesuatu banget nomor 3.. trus trus?
Wati :  Trus abis ngobrol, kami tukeran kartu nama.
Wita :  Waahhh.. sesuatu banget nomor 4.
Wati :  Tapi ini udah seminggu dia ga kunjung nelepon aku, kenapa ya?..
Wita : Aduh, baru juga seminggu, sabar aja deh.. udah JELAS-JELAS dia tuh tertarik ama kamu, mungkin nomor kamu ilang, dan sekarang dia lagi heboh nelponin orang-orang di coordination meeting itu satu persatu trus nanyain no hape kamu.
Wati : Wah iya kali ya, mana waktu itu kan aku satu-satunya yang dari Muslim Aid, jadi orang-orang tuh emang pada ga kenal aku.
Wita : Ya ampuunnn.. kasian banget dia, tambah lama dong dia nyariin kamunya..kecuali dia maen ke kantor kamu..
Wati :  Oh iya ya, dia tau ga ya kantorku, secara kan kami baru aja pindah..
Wita : Wah, dia bakal perlu waktu untuk browse di internet nyariin kantor kamu, mana musim badai gini, internet bermasalah dan sering mati lampu..
Wati:  Wah iya.. aku nungguin aja lah, kan dia juga sekarang lagi berusaha nyariin aku..Waahhh.. wati aku seneng bangggeeettt.. akhirnya aku menemukan pangeranku.
Wita :  Iya sayang.. selamat yaaa… aku juga ikut seneng..  tar kamu rencana pake baju apa kalo dia datang?
Diskusi pun berlanjut, Wati dan Wita mulai membahas gaun pengantin ketika cowok ganteng yang digosipin mungkin lagi makan malam romantis sama pacarnya.

Obrolan diatas is so dramatic, dan tanpa bermaksud men-denial bahwa aku juga terkadang begitu (huhu..demi pembaca aku bikin pengakuan dah), pembicaraan diatas mengingatkanku pada salah satu adegan di film he’s just not that into you, ketika Alex, temennya Gigi mengeluh tentang perempuan yang berharap banyak padanya padahal dia ga ngerasain apa-apa. Dia bilang gini ”What happen to you girls?? You tend to collect all little gestures from the man you like and create a drama of it” 

Fiuhh.. anyway itulah yang terjadi kalo sesama perempuan lagi curhat. Skenario lainnya, ketika Wati memilih Iwan (sahabat laki-lakinya) untuk diskusi, mungkin hasilnya akan begini:

 Discussion #2 : 

Wati  :  Iwaaannn.. aku dong ketemu cowok kece pas coordination meeting minggu lalu..
Iwan :  Trus?
Wati :  Cakep bangeettt.. baek, pinter, humble, saleh, aku banget deh pokoknya.. trus dia bilang gini, "the best moment of today is meeting you" Sesuatu banget ga sih?
Iwan :   Ga tuh biasa aja,kan lagi meeting, wajar lah dia ngomong gitu karena lagi bosan.
Wati :   Ih kok kamu gitu amat sih.. dia tuh ngeliatin mataku pas ngobrol, trus ujung-ujungnya kami tukeran kartu nama..
Iwan :   Emang dia nelepon?
Wati :  Ga sih.. tapi mungkin nomerku hilang, dan sekarang dia lagi nyariin aku, atau nge-browse alamat kantorku.. atau..
Iwan:   Atau, what if: he’s just not that into you? Oke, aku bilang ya, menatap mata lawan bicara itu ga lebih dari sekedar untuk alasan kesopanan. Tuker kartu nama juga begitu. Dan, basic rules, ketika laki-laki mau menelpon, dia akan menelpon, instead, when a man looks like he’s not interested, means he’s not interested. Point. End of discussion. Udah lah ga udah mikir-mikir, cari lain aja sana.

Dan, begitulah adanya, laki-laki taktis, perempuan dramatis. Cukup menjawab kenyataan kenapa anak perempuan lebih suka maen game Barbie, yang isinya tentang memilih baju, sepatu, make up dan aksesoris yang jumlahnya ratusan, mencocokkannya dengan occasion yang akan dihadiri si Barbie, sementara anak laki-laki memilih untuk maen game yang intinya cuma tentang pilih senjata-tembak-menang atau mati.

Tepat seperti itu jugalah pembahasan-pembahasan yang terdapat hampir di semua buku-buku tentang relationship yang pernah aku baca. Pembahasan yang mencoba membuka mata dan logika perempuan mengenai pola fikir laki-laki yang cenderung pendek, direct, logis, taktis dan tepat sasaran, serta berorientasi pada pencarian solusi. Tidak seperti perempuan yang menghabiskan waktu mengkhayalkan hubungan romantis dengan laki-laki yang sebenarnya ga pernah tertarik sama dia. Fenomena ini, menurut istilah kak Nana namanya " Berakhir di sent item", maksudnya abis beberapa sms atau bbm, ya udah berakhir di dia, ga dibales lagi. hahaha

He may good, nice, humble, charming, almost perfect kind of man. He may pay full attention to you when you’re talking, you may have discussed many interesting topics during your conversation, he may say you’re beautiful, and you may have many things in common. It may means something, but it may also means anything or nothing at all.. 

Dan sulitnya ketika kamu bertemu dengan orang yang sangat memenuhi criteria idamanmu, baik hati pula, logika pun terbang sudah, berganti dengan harap-harap cemas atas sesuatu yang mungkin hanya ada dalam khayalan saja, padahal sikap baiknya itu bisa jadi baik karena rasa, atau memang hanya sekedar sikap baik orang baik kepada orang baik lainnya, dengan kata lain, ketika hubungan itu harus diberi judul, judulnya adalah : KAUSALITAS Nothing more than that. Just like yang dikatakan Friki, my bestfriend :
1.      Kalau dia baik, dan orang-orang sekitarnya mengkonfirmasi bahwa dia memang baik, dan dia memperlakukanmu dengan baik, artinya dia baik, tanpa rasa.
2.      Kalau dia baik, dan orang-orang sekitarnya mengkonfirmasi bahwa dia memang baik, dan dia memperlakukanmu dengan spesial, artinya dia baik, dengan rasa.

Nah, baik dan special itu batasnya tipis, apalagi kalau dari dunia sekitarnya, kita hanya mengenal “dia” saja, dan kita tak tahu apakah diantara orang-orang sekitarnya itu ada seseorang yang dia perlakukan lebih spesial dari kita.
It's soo.. hurting, torturing and devastating, indeed. Tapi ladies, memang sudah waktunya kita membuka mata dan fikiran kita, bahwa laki-laki, makhluk taktis itu, akan bertindak ketika mereka merasa memang harus bertindak. They’re so simple. Lapar? Makan. Ngantuk? Tidur. Naksir? Nembak. Kangen? Telpon. Ga kayak kita yang mungkin bikin banyak sekali pertimbangan sebelum melakukan sesuatu. 

So, my fellow ladies dimanapun diatas seluruh permukaan bumi Allah, ketimbang sakit hati, sakit kaki, patah arang putus harapan, lebih baik kurangilah kebiasaan berkhayal itu. Yakinlah, bahwa janji Allah bahwa “Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik” pasti berlaku. Bukan berarti kita berpangku tangan, atau menjadi paranoid pada semua laki-laki yang singgah dalam hidup kita, atau malah jadi ga pedean. Salah banget kalo kita membiarkan diri kita terpuruk gara-gara itu, apalagi sampe berubah jadi perempuan murung pengeluh yang sama sekali ga menarik. Tapi alangkah baiknya, kalo waktu yang dikasih Allah selama masa single ini, kita manfaatkan untuk memperbaiki kualitas diri dan keimanan kita, sehingga menjadikan kita pantas bagi laki-laki terbaik sekufu, yang dipilihkan Allah untuk kita..

Santai aja, tenang aja.. logis aja.. One day, kita semua akan bahagia dalam cinta, amin.. amiinn.
 

Blog Template by BloggerCandy.com