Friday, August 29, 2014

Sekelumit Kisah Tentang Ijaliskus

Ini adalah kejadian nyata, kisah fakta, bukan fiktfi, yang terjadi beberapa minggu yang lalu. beberapa dari kalian yang pernah membaca dongeng karyaku yang berjudul "ksatria sixpack", pasti tak asing lagi dengan tokoh utama cerita tersebut, yaitu Ijaliskus, atau yang dalam dunia nyata bernama Shafrizal. Ia adalah salah seorang teman sekantorku yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung dan tak faham apa itu Play Station. Dan ini, adalah sekelumit kisah tentang beliau..

Pada suatu hari, ketika Ijaliskus sedang melakukan tugasnya di lapangan.

Intan   : (menelpon). Bang Ijal, nanti sembari balik ke kantor tolong belikan kertas HVS ukuran folio satu kotak ya.

Ijaliskus : Bhaaiikk.. Akhan shaya lhaksanakhan (sumpah gaya bicara ala Aceh Belanda kayak gini bukan fiktif)

Intan : Ohya, jangan lupa minta kwitansi. Nanti uangnya diganti di kantor.

Ijaliskus : Okhheeyy..

Beberapa puluh menit kemudian, Ijaliskus kembali ke kantor menenteng plastik item.

Ijaliskus : Inhi phesanannyaa..

Dan friends,  Ijaliskus, dengan muka sumringah, merogoh plastik hitam tersebut dan menyerahkan segepok kwitansi kosong ukuran besar..

Intan : #termangumangu
Tuesday, August 19, 2014

ZAZIZUZEZO BALADO ( Balada Zazizuzezo pake ejaan bahasa Padang dan grammar bahasa Inggris)


" Akulah, Zazizuzezo, pangeran bergigi busuk. Aku datang untuk mengambil mainan kaliaaaannn.. HUWAHAHAHAHAHAHAHAHA..."

Itulah slogan khas Zazizuzezo yang masih aku ingat sampai sekarang. Bukan hanya itu, aku bahkan hafal penampakan fisiknya (buaya coklat dengan jubah drakula dan pashmina merah tersampir di punggungnya kayak supermen), latar belakang hidupnya (Dulu hidupnya sangatlah miskin, ortunya tak sanggup membawanya ke dokter gigi dan tak sanggup beli maenan, sehingga Ia terpaksa menjalani nasib sebagai makhluk bergigi busuk dan dimasa dewasa entah bagaimana caranya bisa jadi pangeran, tinggal di puri dan punya kebiasaan mencuri maenan anak-anak), pembantu setianya (tokoh berambut putih mirip Einstein, hidup di lab dalam puri dan suka menciptakan alat-alat canggih), kebiasaannya (nonton anak-anak maen dari monitor di purinya dan meluncur ke TKP dengan maksud mencuri maenan), bahkan ending cerita di setiap episode (gagal mencuri, lari tunggang langgang, menerobos masuk ke puri dan diakhiri dengan  menabrak si Einstein (mengabaikan fakta ilmiah bahwa keledai saja tak mau jatuh dua kali di tempat yang sama, apalagi Einstein, namun si Einstein selalu dan selalu dan selalu sedang berada di balik pintu ketika ditabrak)).

Friends, inilah sekelumit sejarah, mengapa blog ini bernama Zazizuzezo.

Berawal dari serial kartun yang selalu aku tonton setiap hari pada zaman masa mudaku dulu, aku menjadi agak terobsesi dengan Zazizuzezo. Padahal aku tahu dia tokoh antagonis, namun entahlah, mungkin juga didasari kenyataan bahwa aku juga bergigi busuk (Adek-adek.. jangan dibiasain tidur malam ga gosok gigi ya.. tar jadinya kayak Tante..), aku merasa senasib dengannya, karena itulah Ia begitu membekas. Itu alasan sekundernya.

Nah alasan primernya adalah yang paling absurd : Sedetil apapun aku mengingat Zazizuzezo dan menceritakannya kepada orang lain, orang-orang menatapku dengan tatapan kasian dan menganggapku berkhayal. Sahabat, teman sekelas, tetangga masa kecil, semua beranggapan demikian. Well, ga semua sih, ketika aku menceritakan pada suamiku perihal Zazizuzezo dan betapa orang-orang menganggapku sableng, pria sipitku tercinta yang baek budi itu menanggapi sambil menunduk "Kami dulu ga punya tipi..".Ah, aku jadi merasa bersalah..

Lelah dianggap mengada-ngada membuat obsesiku pada Zazizuzezo semakin menjadi. Membuktikan eksistensi Zazizuzezo mendadak menjadi misi yang begitu penting, sama pentingnya seperti segera pipis begitu kebelet.

Demi misi tersebut, aku mengabaikan pendapat teman-temanku dan beralih ke golongan berikutnya, yaitu golongan pecinta kartun. Setiap kali bertemu dengan orang-orang seperti itu, aku menanyakan apakah mereka pernah, sedang atau paling tidak tahu sedikit tentang Zazizuzezo. Yang aku harapkan adalah dukungan. yang aku dapatkan adalah ucapan "Wah, hayalanmu boleh juga". Dueeenggg..

Tiba-tiba aku teringat, dahulu kala, setiap kali aku nonton Zazizuzezo, aku selalu ditemani oleh adikku. Meski harapanku tipis, mengingat selisih usia kami yang hampir 8 tahun (maksudnya pas aku SD kan berarti dia masih bayi), aku tetap meminta dukungannya. Dan, pas, tepat seperti sudah kuduga. Adikku menyeringai ala serigala, menujuk mukaku dan cekikikan "hihihihihihihhihihihihihihihihihi"..

Sebagaimana orang-orang lain yang nyaris kehilangan harapan gara-gara selalu dianggap berkhayal, harapanku tinggal Mbah Gugel.

So, I tried. Several times. Hasilnya? Berputar-putar antara "Showing result of Zazizuzezo, no result for zazizuzeo" atau "Please check your spelling". Itu belum yang paling parah. Pernah diujung-ujung harapan, aku mencoba mencari Zazizuzezo di youtube. Setelah menunggu beberapa saat, muncullah beberapa icon video dengan judul dalam tulisan Jepang. Tak perlu bisa baca tulisan Jepang untuk tahu bercerita tentang apakah gerangan video-video dengan icon gadis tak tahu malu yang hanya bertutupkan secarik kain tipis dan seutas tali seperti itu. Fiuuhh..

Sebenarnya aku nyaris sableng beneran, aku hampir-hampir percaya bahwa Zazizuzezo itu tak lebih dari sekedar khayal, sekaligus tak percaya kemampuan berkhayalku bisa sekumplit itu. Namun, ah ya sudahlah. Apa boleh buat, fakta tak dapat kutunjukkan, bukti tak dapat kupersembahkan. Maka kuterima saja nasib ditertawakan orang sekampung.

Kawan, kalian saksinya...

Melalui tulisan ini aku mengadakan sayembara. Barang siapa yang bisa membantuku menunjukkan dan membuktikan eksistensi Zazizuzezo, jika dia perempuan muda menawan dan mandiri, akan kujadikan adik ipar. Dan jika dia adalah lelaki muda menawan dan mandiri, akan kujadikan sepupu ipar. Namun jika mereka sudah ada yang punya, akan kubalas kebaikan itu dengan sekotak Momogi.

Trust me.. I promise..





 

Blog Template by BloggerCandy.com