Wednesday, March 2, 2016

Postingan Pencegah Lumut : Motherhood



Hello thereee.. setelah berabad-abad tidak menulis, I really hope that blog ini masih mau dibaca orang. Selain alasan sibuk tak menentu, too much thinking juga ternyata mempengaruhi jumlah postingan. Misalnya aja ketika ada satu peristiwa yang menurut aku inspiratif, nah pas mau ditulis, aku malah mikirin ini tulisan mau dibikin konsep yang kayak mana ya? mau dibikin tulisan biasa, naratif, tips atau cerpen ya? pikiran-pikiran kayak gitu saking terlalu dipikirin malah bikin jadi buntu, akhirnya menyerah dan ga mau nulis.

Dan itu udah terjadi lamaaaaa sekaliiiii..

One of my friend said, bahwa kalo emang udah niat mau nulis, maka apapun ya tulis aja, sesampah-sampahnya tulisan itu, tetep aja itu tulisan kita, ga usah terlalu dipikirin, then I decided untuk menulis lagi. Tengkiuuuu..

Aannnnnddddd.. Ohmaigat hari ini aku punya a bunch of words yang berjejal dalam kepalaku dan harus segera disalurkan. menimbang dan menilik buanyaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi selama setahun belakangan ini. So I guess I am gonna have beberapa tulisan dalam beberapa hari ini (kecuali tiba-tiba terserang virus malasria.hiihihihi)

First, mari kita bicara tentang motherhood. Sejak menjadi seorang Ibu, aku merasa banyak sekali hal-hal kecil yang sebelumnya nggak pernah aku perdulikan mendadak menjadi begitu penting, sama hal nya kayak aku sebelumnya nggak pernah duga,bahwa hal-hal sepele yang dulu cuma aku anggap angin lalu, mendadak terasa sangat mengganggu setelah aku jadi ibu.

Contoh, posting foto anak everywhere anywhere anytime. Dulu aku suka heran kenapa ya orang-orang suka banget posting foto anaknya di medsos atau sekedar DP BBM, padahal pose anaknya tuh menurut aku (dulu) biasa banget, nggak ada kece-kecenya. misalnya anak lagi nungging. anak lagi ileran. anak lagi belepotan makanan. Nggak semanis anak2 di iklan lah. Ternyataa..pas aku menjadi ibu, aku baru menyadari bahwa menyaksikan pertumbuhan anak itu adalah suangat luar biasa amazing sekali and I dont wanna miss a thing!!. Aku memotret nyaris segala kegiatan Azzam, nggak peduli seaneh apapun kegiatan dia, aku juga memposting foto azzam yang menurut aku mencerminkan pertumbuhannya, ya ampun kangen banget aku sama anak itu padahal kantorku cuma berjarak 4 menit dari rumah dan kami barusan ketemu pas jam makan siang :-D

Hal lainnya adalah komen-komen tentang anak dan sikap orang-orang pas ketemu sama Azzam. Dulu sering banget aku baca-baca curhatan tentang ibu-ibu yang sebel karena anaknya dikatain kurus, nakal dsb. Dulu menurut aku selama anak itu sehat dan ceria, mau orang ngatain anakku kurus ya cuekin ajah., Ternyata ngomong emang lebih gampang daripada pelaksanaan. Pas beberapa bulan yang lalu ada yang ngatain anakku kurus, aku langsung angkara murka. Begitu juga kalau Ibuku komen "Cucu Mami kok nggak keren bajunya hari ini", aku langsung muntab mustajab. Pas lagi acara keluarga dan sodara-sodaraku sibuk sama anak tetangga padahal Azzam juga ada disitu, aku langsung sedih bermuram durja, merasa anakku ga dipeduliin sama sodaranya sendiri, sampe aku jadi  males bawa Azzam kerumah si sodara itu kalo si anak tetangga lagi ada disitu. Kok aku jadi gampang banget terganggu sama hal-hal yang aku anggap mendeskriditkan anakku ya? aku yang lebay atau semua ibu-ibu kayak gitu? 

Tentang kasus-kasus di tivi atau berita onlen yang didalamnya ada anak-anak atau bayi-bayi yang terluka baik fisik maupun mental pun bisa langsung bikin aku nangis. Many times aku rasanya pengen mengadopsi semuaaa bayi-bayi yang dibuang ortunya atau ortunya miskin atau terlahir di wilayah yang krisis ekonomi dan politik itu dan aku rawat baik-baik.

Anyway, motherhood itu memang unik dan sangat amazing. It has changed me and changed my life. Aku selalu percaya bahwa every women may have a baby tapi nggak semua perempuan bisa jadi Ibu. Jadi Ibu butuh spesifikasi yang lebih dari sekedar bisa hamil dan melahirkan. Menjadi Ibu bahkan nggak ada hubungannya sama hamil dan melahirkan. Buanyaak sekali perempuan yang menelantarkan anak kandungnya dan anak-anak itu kemudian dirawat dengan penuh cinta sama Ibu yang nggak pernah mengandung dan melahirkan mereka.

Kalo diminta untuk menjelaskan apa spesifikasi untuk menjadi ibu, aku juga nggak bisa menjelaskan, menurut aku selama perempuan itu punya cinta dan kasih sayang, maka dia layak jadi ibu. Karena cinta dan kasih sayang itu yang akan menuntun kita untuk melakukan dan mengusahakan yang terbaik buat anak kita. 

Ah Azzam anak cinta pudding stroberi saus vla coklat unyu unyu.. thank you for trusting me to be your mother.. I love you to the galaxy EGS-zs8-1 and back.

 

Blog Template by BloggerCandy.com