Tuesday, July 26, 2011

KARMA

Wuahahahahaha... wuahahahahaha.. halah, syerem amat sih kalimat pembukanya? Yup, terpaksa untuk menyesuaikan sama judul. So,apa itu karma?

"Aku sering makan karma kalo bulan puasa" kata kak Nana..

Yaelah..jangan heran sodara-sodara, kak Nana emang biasa gitu, wong dia pernah bilang bahwa waktu SD dia sering makan bonsai, eh ternyata maksud dia sonboi, makanan merah membara yang asemnya ampun-ampun itu..

Anyway, kenapa aku pilih topik karma? karena setelah menilik, menimbang, memperhatikan dan mengintip kondisi alam dan manusianya saat ini, sungguh banyak sekali orang yang lupa bahwa setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya, bahwa apa yang kita tanam akan kita tuai, bahwa malaikat Rakib dan Atid selalu setia mendampingi kita setiap saat dan mencatat amal kita. Nah, lupa itu yang menyebabkan kita seriiiing sekali bertingkah seenaknya tanpa peduli pada perasaan orang (kalo objeknya sesama manusia) atau konsekuensi tindakan kita terhadap lingkungan (kalo objeknya lingkungan).

Contoh, kita seringkali mengabaikan masalah buang sampah. Buat kita, membuang bungkus permen yang ukurannya cuma seuprit-uprit itu pasti ga akan menyakiti siapa-siapa, but imagine, kalau ada seratus orang yang berfikiran seperti kita, berarti akan ada seratus bungkus permen yang dibuang sembarangan, dan seratus bungkus permen itu cukup untuk menyumpal pipa drainase dan menyebabkan banjir di tiga desa saat musim hujan. Apa itu salah drainasenya? no my friend, itu karma. Kalo udah begini, masih mau bilang itu sepele??

Contoh kedua, dalam pergaulan pastilah terkadang kita merasa kesel atau emosi sesaat sama teman kita, itu manusiawi, kapan manusiawi itu menjadi salah? ketika kita over reacted atau berearksi berlebihan dalam mengungkapkan kekesalan kita. Akhirnya? jangan salahkan teman kalau mendadak mereka menjaga jarak atau jadi malas berteman. Apa itu salah teman karena terlalu sensi? Nop, itu karma. Salah kita sendiri.

Karma tuh sebenarnya lebih dari sekedar hukuman dan/atau hadiah. Karma itu sebenarnya adalah salah satu cara Allah untuk mengingatkan, bahwa setiap tindakan, keputusan, jalan yang kita pilih, niat yang terlintas di hati kita, semua punya konsekuensi. Konsekuensi itu yang harus kita sadari sejak awal, agar setiap keputusan yang buat benar-benar didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang matang.

Dalam kehidupan nyata ajalah contohnya, ga jauh-jauh. Ketika seseorang mengirimkan sms kaleng yang isinya aneh-aneh, kita dihadapkan pada dua pilihan : Mau ngamuk-ngamuk ga keruan atau mau mengabaikan? konsekuensinya, ngamuk-ngamuk ga keruan bikin kita jadi capek, emosi tinggi, nambah2 koleksi dosa karena kata-kata yang kita ucapkan dan ketika ternyata sms itu salah kirim, kita bakal maluu banget karena dengan begonya sudah menunjukkan pada orang-orang disekitar kita bahwa kita bukanlah orang dewasa yang berpikiran matang. Coba kalo diabaikan, tenaga ga habis, masih bisa melakukan hal-hal lain dengan mood bagus dan kita akan terlihat cool karena ga gampang terpengaruh sama kejadian-kejadian sepele. Toh sms aneh hanya mungkin dikirim oleh orang aneh kan? nah kalau ga merasa punya urusan sama orang aneh ngapain misuh-misuh?

But again, hidup adalah pilihan. Setiap orang punya kebebasan untuk memilih, mau jadi apa, mau ngomong apa, mau melakukan apa, terserah, asal ingat, bahwa setiap yang kita lakukan, ada konsekuensinya. Nah menurutku karma tu ga selamanya hadir karena tindakan, tapi bisa juga karena perkataan. Aku percaya bahwa zaman setelah Rasulullah, yaitu zamannya kita-kita ini, setiap perbuatan ga langsung dibalas di dunia, tapi akan langsung jadi hitungan amal di akhirat kelak. Anyway, terkadang balasan datang dari Allah untuk mengingatkan kita agar ga ngomong sembarangan. Ada hadist yang menyatakan bahwa "tidak akan mencium aroma syurga, manusia yang dihatinya ada rasa sombong walaupun sebiji zarrah". Nah, betapa kesombongan itu adalah api yang membakar amal kita sedikit demi sedikit sampai akhirnya sudah tidak ada lagi amal baik kita yang bisa jadi pemberat timbangan amal di akhirat. Syereeeeemmmm...

However, yang namanya manusia, tetep aja sering berbuat salah dan lupa, contohnya, ga usah jauh-jauh, ya aku ini, kadang-kadang suka asal, pas kena batunya, baru deh kapok. Masalahnya aku ni pelupa sangat. Jadi terkadang aku lupa udah pernah kena karma gara-garasatu perbuatan, ga lama kemudian,aku ulangi lagi perbuatan itu. Ceritanya begini, aku kan concern banget sama berat badanku. Aku adalah salah satu dari seribu juta populasi perempuan yang selalu merasa gendut. So ketika ada yang ngomong bahwa aku kurusan dsb, aku jadi terbang ke langit. Simaklah cerita berikut ini:

SEBAB MUSABAB #1:
Dua hari sebelumnya..
Intan     :  Eh bang Ijal, ngapain sih tiap hari liatin video abang-abang six pack? Aneh tau!!
Ijal       :  (Dengan logat Belanda-Aceh yang kental tentunya..) Khan bhiar termothivation..
Intan    : Iya tapi kalo cuma motivasi doang ga dilakukan buat apa?
Ijal       : Iya khan diphelajahri dhulu bharu thau gimanha charanyaa... Intan sih enhak, udhah proporsionhal..
Intan    : huwaaa..dibilang proporsional... senengnyaaaaaa.... *terbang ke langit.

Keesokan harinya..
K' Nana  : Intan, perutnya kecilin dikit tuh..udah buncit.
Intan       : (sombong dan belagu) ah masak sih? kata bang Ijal, Intan proporsional taaaauuuuuu.....
K'Nana  : Idiiihh..


KARMA #1:
Hari yang parah itu..
Pada acara peletakan batu pertama pembangunan kandang sapi (I know.. I know..ga keren sangat.. I know..ga usah komen), setelah menterjemahkan kata-kata sambutan, aku yang phobia tangga turun dari pentas dengan suangaat hati-hati. Pas duduk dibawah tenda:
K' Diba   : Intan mau salak? intan mau jeruk? mau kakak kupasin? intan mau minum? mau makan?
Intan      : (terheran-heran dan terharu karena perhatian K Diba) Mau kak..
K' Diba : Udah berapa bulan?
Intan   : (baru tau arti perhatian kak Diba) *gedubraaaaaakkkkkkkk

Itu baru awalnya, beberapa menit kemudian, ada es lilin lewat, aku langsung kesetanan lari beli es lilin, pas balik lagi ke tenda:
Intan                          : Sluuurrrpp...nyakmooossss...
Ibu-Ibu berseragam 1: Duh, jauh-jauh dari kota, beli es lilin di kampung
Ibu-Ibu berseragam 2 : Iya, kan itu bukan maunya sendiri, itu kemauan orang lain.. hehehehehehehe (sambil ketawa penuh arti bareng temennya).
Intan  yang ga mengerti istilah ibu-ibu :Iya bu.. hehehe..
K' Nana: Intan, yang ibu2 tu maksud dengan orang lain adalah bayi. Mereka pikir intan ngidam tau!!!
Intan : What????? *gedubrak dua kali.


Begitulah sodara-sodara, karena kesombonganku, aku dikira hamil dua kali di hari yang sama. Tapi kejadian itu ga membuatku kapok, malah terulang lagi, beberapa minggu kemudian..


SEBAB MUSABAB #2:
Di kampus,sehari sebelum kejadian.
K' Wati  : Intan, baju kamu bagus deh.. emang ya kalo orang kurus, pake apa aja cantik
Intan : (mesem-mesem, sumringah, bangga, sombong melintas di hati) hehehehehehehe...

KARMA #2:
Hari berikutnya.
Pak Dosen : Hei Intan, kok kamu makin gendut?
Intan : (Shock, tapi tetep pede) tapi keren kan pak.. hehehe
Pak Dosen : (sambil berlalu begitu saja)  gendut kok keren..
Intan tergagu, termangu, terhempas dan terdiam, merenungi nasibnya..

SO?? Jangan sombong, karena orang sombong karmanya deket.. :-D

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com