Tuesday, September 18, 2012

Aku Takut Kehilangan..

Akhirnya bisa masuk kantor lagi setelah kemarin cuti seharian. Alhamdulillah.. ayah sudah jauh lebih baik. Kemarin adalah salah satu dari hari tersedihku. Melihat kondisi ayah yang mendadak melemah dan linglung, padahal pemeriksaan medis lengkap menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, benar-benar membuatku khawatir. Sangat- sangat khawatir. I know, hampir semua orang pernah merasa kehilangan, sedih, kemudian bangkit lagi. Sahabatku, Nia pun baru saja kehilangan papanya. Namun menghadapi kondisi hampir kehilangan ayah, membuatku sadar bahwa betapa mudahnya bagi kita untuk berkata "easy honey, I know how you feel" ke teman kita, atau "iya, iya, aku faham kok" ke setiap orang yang curhat ke kita, padahal sebenanya kita sama sekali tak faham bagaimana rasanya kehilangan.Hampir kehilangan saja rasanya sesak nafas ga karu-karuan.

Anyway, hanya ingin share saja, sebagaimana kita takut kehilangan orang-orang terdekat kita, begitu jugalah orang-orang terdekat kita takut kehilangan kita. Umur di tangan Allah, ajal bisa datang kapan saja tanpa tanda, tanpa aba. Namun paling tidak, kita bisa kan menjaga diri, prilaku, iman dan kesehatan kita agar keluarga tidak kehilangan kita untuk hal-hal yang konyol. Ini yang membuatku heran mengapa orang masih saja melanjutkan kebiasaan -salah satunya- merokok, padahal rokok adalah salah satu penyebab kematian paling konyol. Bagaimana tidak konyol? semua fakta dan penelitian telah menunjukkan bahaya merokok, bahkan di bungkusnya pun disebutkan bahaya merokok, namun masih saja orang-orang doyan merokok. Terfikirkah mereka, bahwa mereka punya tanggungjawab terhadap tubuh yang sudah dipinjamkan Allah? terfikirkah mereka, bahwa mereka masih punya keluarga, sahabat, orang-orang yang dicintai dan mencintai, yang pasti akan sangat sedih sekali bila kehilangan? Kehilangan adalah suatu keniscayaan yang nyata dari sebuah kehadiran. Kematian mutlak, semutlak kelahiran. Namun bisakah kita, at least, menghindari alasan-alasan konyol untuk mati??

"Suka-suka gue" adalah feedback yang paling sering diberikan setiap kali orang-orang tersebut diingatkan, betapapun "suka-suka gue" itu pada akhirnya akan berujung pada "duka rame-rame". Whatever lah, setiap orang berhak memutuskan.

Aku jadi ingat ketika pertama kali ayah terkena serangan stroke, dan dokter mengatakan bahwa stroke yang menyerang ayah adalah jenis stroke yang berat, salah satunya yang membuat ayah bertahan-selain takdir Allah tentunya- adalah karena ayah punya paru-paru yang bersih.

Ya Allah, sembuhkan ayah, sampaikan ia ke Tanah Suci, beri ia kesempatan untuk bermain dengan cucu-cucunya. Limpahkan padanya kesejahteraan, anugerahkan kepada kami kesabaran. Amin..

At the end, sebuah kalimat yang egois, tapi presisi : "aku takut kehilangan.."

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com