Monday, June 25, 2012

Curcol

Guys, sebenarnya aku lagi ga punya ide buat nulis, but let see lah, ditulis saja. Mana tau sembari menulis akan ada ide-ide yang mendadak bermunculan. hehehe.. *pede
Sedari sabtu kemarin, hari-hariku penuh dengan skedul membabu buta. Mulai dari kerjaan rumah tangga, membantu tante ku untuk acara pindahan rumah baru di rumahnya, sampe pagi ini pontang panting nyiapin bahan presentasi buat meeting. But, terbayar lah semua capek itu pas melihat orang-orang bisa memahami apa yang aku sampaikan, dan team yang ikut meeting menyetujui sebahagian besar usul-usulku. It means so much..

So, ada yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, yang aku anggap punya kontribusi lumayan besar terhadap moodku. Aku akhirnya memutuskan berdamai dengan masa laluku. Dimulai dari beberapa catatan permintaan maaf dan pernyataan sudah memafkan dan dilanjutkan dengan komunikasi lewat bbm. Buat kalian yang mungkin punya masalah yang belum terselaikan dengan masa lalu, dan menyimpan dendam di hati, atau memutuskan untuk memblokir semua jalur komunikasi, trust me, memaafkandan dimaafkan  itu rasanya legaaaaa banget. 

Terlepas dari urusan membabu buta dan maaf-maafan, beberapa bulan terakhir ini skedul weekend ku sebagian besar diisi dengan menghadiri wedding demi wedding. Dimulai dari sahabatku, Pipit, Friki, sodara-sodara, teman sekantor, sampe kemarin, sepupuku tercinta. Ga heran, saat-saat menjelang Ramadhan memang biasanya jadi musim nikah. Well, sedikit banyak, menghadiri wedding demi wedding itu mulai mempengaruhi fikiranku juga. 

28 tahun dan single. Pekerjaan, sahabat-sahabat yang jumlahnya super banyak, saudara-saudara yang penuh support dan aktivitasku di masjid cukup menyibukkan kepalaku selama ini, sehingga keinginan untuk menikah-meski terkadang muncul- bisa lah di- destruct sehingga tidak terlalu membebani fikiran. Tapi ya akhir-akhir ini keinginan itu mulai muncul dengan kuat lagi. hehehe.. Mungkin terpengaruh suasana kali ye..

Aku pernah memposting salah satu artikel yang judulnya "jodoh dan kedewasaan kita". Aku percaya, bahwa apapun yang telah digariskan Allah untuk kita, akan terwujud tepat pada waktunya. Tidak akan tertukar dengan takdir orang lain, dan waktunya pun takkan terlambat atau lebih cepat sedetikpun dari yang telah Allah gariskan. Tinggal kita berusaha dan berdoa, agar kita tak termasuk umat yang berpangku tangan, karena Allah hanya memberi pada mereka yang meminta..

Sudahkan aku berusaha dan meminta? Menurut ukuran dan indikatorku sebagai manusia, sudah. Tapi mungkin belum cukup, atau mungkin menurut Allah aku belum cukup dewasa, atau Allah masih menginginkan aku melakukan apapun yang aku lakukan sekarang, sebelum waktu dan fikiranku nantinya terbagi dengan urusan keluarga.Entahlah, tapi aku percaya bahwa ini hanya masalah waktu saja.

Sudah banyaaaaakkk sekali anugerah yang aku terima dari Allah. Sampai-sampai takkan cukup waktu untuk menghitungnya. Lalu, adilkah aku jika mengeluhkan satu hal itu, padahal aku sudah mendapatkan seribu juta milyar kenikmatan yang tak bisa diukur dengan ukuran manusia? 

Ya Allah, aku mohon jangan Engkau masukkan aku dalam golongan hamba-hamba yang kufur nikmat. 

Alone does not mean lonely. One day, tak lama lagi, akan kupakai gaun putih itu.. very soon.. :-)



0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com