Monday, June 18, 2012

Tentang Cinta..



Izinkan wajahku menjadi wajah telaga, Merona saat disulut cinta, Menangis saat batin kehilangan kata. Memerah saat dihinggapi amarah. Mengguras saat digores waktu. Izinkan wajahku bersuara apa adanya, bagai telaga yang tak menolak lumut juga lumpur, namun tetap indah dalam teguh dan ikhlasnya. Kepada udara, kepada surya, kepada alam raya, menanti engkau yang melayang mencari arti hingga dini hari datang. Lalu kau luruh menjadi embun yang mengecupi halus wajahku
Saat engkau mencair menjadi aku dan aku hidup oleh sentuhanmu. Bersua tanpa samaran apa-apa. Saat semua cuma cinta. Cinta semua saat. Dan bukan lagi saat demi saat.. 
-dee-

 Bicara tentang cinta, bicara tentang rasa..

Cinta adalah anugerah, everybody said that. I couldn't agree more. Memang betul, Allah menganugerahkan kita mata, telinga, semua panca indra agar kita dapat melihat, menyentuh dan mendengar. Dari situlah kemudian muncul kagum, yang berkolaborasi dengan perasaan, sehingga memunculkan cinta. Dalam hati..

Sering kan mendengar orang-orang yang mencintai namun tak dapat menceritakan alasan dibalik cinta. Butakah? bodohkah? bukan.. justru orang menjadi speechless ketika ia mencintai dengan tulus.. 

Jawabku ketika seorang sahabat mempertanyakan keputusan cepatku menerima lamarannya: "Aku cinta dia.. tapi bukan karena baik, karena banyak yang lebih baik. Bukan karena cerdas, karena banyak yang lebih cerdas. bukan karena humble, karena banyak yang lebih humble.. I just.. love him. for some reason that only known by my heart.. reasons that even my mouth couldn't tell.." 

Cinta is such a beautiful feeling. Pastilah, karena hadirnya dari Sang Maha Indah.  Hadirnya pun tak dinyana, tak diduga, tanpa prediksi. It just.. happen!!

Tak ada yang kebetulan bagi Allah. Kebetulan hanyalah bahasa yang digunakan oleh manusia untuk menyatakan keterbatasan pengetahuannya terhadap sesuatu. Bagi Allah, everything happen for reason.  

Tanya angin, berhembusnya itu, semena-menakah? atau ada yang mengatur? 
Tanya daun, jatuhkah ia dengan kebetulan? atau suatu kekuatan Maha Besar yang memintanya untuk jatuh?

Beberapa mungkin berkisah "Waktu itu ATM ku ketinggalan di mesinnya, lupa aku tarik abis ngambil duit. Trus dia laporin ATM itu ke bank. Jadi pas aku ke bank ngambil ATM, kebetulan aja ketemu dia disana. Sekarang kami deket, bentar lagi nikah insya Allah.."

Kebetulankah? bukan.. itu sudah diatur begitu..

Beberapa lagi berkisah " Aku ketemu dia ga sengaja pas seminar. Dosennya praktisi perbankan yang punya link ke seluruh perbankan paling yahud di dunia. Disaat orang-orang berusaha mencari muka dengan cara tereak-tereak menanyakan pertanyaan yang sebenarnya jawabannya ada dalam buku, dia malah ketiduran di kelas.. Aku suka, aku deketin aja.."

Kebetulan lagi? nop, begitulah jalannya..

We never know, because life is so mysterious.. Entah dimana kita akan bertemu dengan sang soulmate, kapan, siapa, kenapa bisa suka padahal tidak sesuai dengan tipe impian kita.. Bahkan dalam situasi yang menurut kita paling kebetulan atau paling absurd sekalipun.. Allah punya kuasa, yang sama sekali tidak tersentuh oleh ilmu manusia yang cuma sebutir pasir ini..

Dan rasa -seumpama semilir angin malam yang hanya bisa dirasa oleh kulit-kulit yang kesepian- akan terasa bila segenap hati dan perasaan terbuka untuk menerimanya. Tak kan terasa pada mereka yang menutup diri.. 

Tahukah, bahwa ketika kita mengingat seseorang dengan teramat sangat, atau merasakan namanya seolah memantul-mantul dalam kepala, itu artinya orang tersebut juga sedang merasakan hal sama..  Teman biasa, kenalan di warung kopi, penjual martabak, teman ngaji, partner bisnis, atau memang naksir, apapun judul hubungannya, perasaan manusia memang saling mengikat. Kita diciptakan oleh Zat yang sama, that's why we share feeling..

"Eh ya ampun, kebetulan banget, aku baru aja mau telpon kamu.."

"Masya Allah.. kebetulan.. baru aja diomongin orangnya dateng.."

Kita menamakan itu kebetulan, ketika yang sedang terjadi sebenarnya adalah takdir..

Human shares feeling.. Allah membuatnya begitu agar manusia membiasakan dirinya berfikir sebelum bertindak. Menyayangi mengundang sayang. Menyakiti mengundang sakit.. Membenci membuahkan benci. Marah membuahkan amarah, dan cinta? akan berbuah cinta..

Tinggal kita, dengan ilmu dan kemampuan dan kapasitas kita yang luar biasa terbatas ini, melakukan tugas kita untuk berusaha dan berdoa. Berharaplah, semoga rasa yang kita rasa adalah rasa yang datang sebagai titisan dari rasa yang dirasakan Allah..Bukan rasa yang merupakan manifestasi dari hasutan Si Musuh Nyata , yang hadir untuk melalaikan manusia dari ingat akan Tuhannya..

Rasa yang hadir dari Allah tidak akan membuat orang yang merasakannya lalai akan Allah.. Rasa yang bernilai ibadah tidak akan menjadi onak duri bagi ibadah lainnya.. 

Maka memohonlah, "Ya Allah ya Rabb yang Maha Cinta, karuniakanlah kepada kami cinta yang hadir semata-mata dari Engkau dan karena Engkau. Cinta yang memperbaiki kualitas keimanan kami terhadap Engkau dan cinta yang membuat kami semakin cinta akan Engkau" 

Amin...




0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com