Friday, April 27, 2012

Asking for Forgiveness



Semburat langit pun mulai mencumbu merah..
hari telah menjemput malam
another night..
lagi..

Ah Tuhanku..
Bagaimana bisa hatiku yang absurd ini menafikan keberadaan-Mu?
Sementara setiap tetes air, butir debu dan desah angin di bumi ini
berkolaborasi untuk menunjukkan ke-Aku-anMu?

Tuhanku,
Dalam waktu yang sangat sebentar lagi,
Bidadari pagi akan hadir kembali menjalankan tugas rutinnya
Menggantikan pangeran malamnya yang tengah butuh istirahat..
Aku bertanya-tanya, kalendar yang lembarnya semakin tipis ini,
Apa yang sudah kupersembahkan sebagai bukti baktiku padaMu?

Tuhanku sayang..
Segala kekurangan yang Kau attach kedalam diriku
Sebagai pembuktian identitasku yang tak lebih dari sekedar manusia..
Pantaskah aku menjadi sombong karenanya?

Aku malu Tuhan..
Malu pada pagi yang pernah beberapa kali menjadi saksi kecuranganku
Malu pada siang yang pernah beberapa menjadi saksi kemunafikanku
Malu pada malam yang beberapa kali menjadi saksi khayalan-khalayan penuh dosa ku..
Malu pada jumlah lilin yang kutiup setiap Desember
yang menjadi penjumlahan tak terbantahkan dari banyaknya waktu yang Kau beri untuk membuat diriku indah namun justru kuisi dengan banyak pengkhianatan atas petunjukMu..

Tuhanku yang Maha Maha Segalanya..
Padahal Kau memberi terlalu banyak dan meminta terlalu sedikit..
Bagaimana bisa dunia yang tak lebih dari selembar spektrum hologram ini
menjadi begitu menyilaukan..
Menopengi semua bukti keesaan-Mu dari setiap hati-hati yang ujub??

Tuhanku...
Disisa waktuku yang entah tinggal berapa lama ini..
Kupersembahkan sujud panjangku hanya untuk satu tujuan sederhana..
Maafkan semua khilafku yang lalu ya Tuhan..
Dan buka mata hatiku untuk bisa memahami-Mu lebih baik
Agar tak terseret lagi tubuh dan hatiku ke dalam kubangan selanjutnya..

I know You'll always be here.. to guide me..

Amin..

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com